"Rajapati" di Unpad

urangjatinangor.com – Dalam rangka ulang tahun Teater Pamass (Paguyuban Mahasiswa Sastra Sunda) yang ke 25, Tepass (Teater Pamass) menggelar pertunjukkan teater di gedung PSBJ FIB Unpad. Pertunjukkan teater tersebut mengangkat judul ‘Rajapati’ karya Ahmad Bakri. Pertunjukkan teater tersebut diselenggarakan selama dua hari dimulai dari hari Jumat sampai Sabtu (6-7/3/15), dengan sasaran penonton pada hari pertama adalah mahasiswa dan masyarakat umum, dan di hari kedua adalah pelajar.
Ditemui di sela-sela kegiatannya, sutradara pertunjukkan, Yandi Nurdiansyah mengaku bersyukur dapat menampilkan pertunjukkan teater tersebut dengan maksimal. “Alhamdulilah, meskipun dengan persiapan yang tidak terlalu lama, pertunjukkan teater ini dapat dipentaskan,” ujarnya. Yandi mengaku, selama satu bulan lebih ia dan timnya melakukan persiapan dengan sangat matang dan maksimal meski banyak pemain terkendala jadwal kuliah. “Persiapan kami lebih dari sebulan, dengan full latihan, meski terkadang para aktor masih bentrok dengan jadwal kuliahnya, namun itu tidak menjadi masalah,” ungkapnya.
Ketua Pamass Rizal Nasrullah saat ditemui urangjatinangor.com mengatakan bahwa pertunjukkan teater tersebut selain dalam rangka memperingati hari ulang tahun Teater Pamass, acara ini dapat disaksikan pula oleh para mahasiswa, pelajar, dosen, dan masyarakat umum. “Pertunjukkan teater ini sendiri pada intinya sebagai bentuk syukuran hari jadi Teater Pamass (Tepass) yang ke-25, namun dapat disaksikan dan ditonton oleh para akademisi dan masyarakat umum,” tutur Rizal. Ia berharap, anggota Pamass dapat terus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif serta kreatif dan dapat terus mengenalkan kebudayaan Sunda kepada masyarakat agar tetap terjaga kelestariannya.
Apresiasi dan antusiasme penonton terlihat semenjak hari pertama sampai hari kedua pertujukkan digelar. Terbukti dengan jumlah undangan dan penonton yang memenuhi aula PSBJ FIB Unpad. Jumlah penonton di hari pertama sekitar kurang lebih 500 orang apresiator yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum. Dan pada hari kedua jumlah penonton meningkat sekitar kurang lebih seribu apresiator dari dua sesi pertunjukkan yang merupakan siswa-siswi SMPN Jatinangor. “Saya berharap anak-anak dapat belajar banyak setelah menonton teater kali ini, karena belajar tidak melulu harus di dalam kelas” ujar Cucu Suhartini salah seorang guru yang ditemui usai pertunjukkan.
(Rep: Ade Hilman MF. & Mumu Mujahidin)
Bagikeun dina Google Plus

Perkawis Unknown

Paguyuban Mahasiswa Sastra Sunda-Fakultas Ilmu Budaya-Universitas Padjadjaran "Anu Perenahna di " Jatinangor, Sumedang.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar